HIV/AIDS
Assalamu’alaikum wr.wb …
Kali ini saya akan memposting sebuah
artikel mengenai Penyakit HIV/AIDS.
HIV/AIDS sendiri adalah sebuah penyakit
yang sangat mematikan . Penyakit ini dapat menyerang setiap orang, laki-laki atau perempuan, tua
maupun muda dari negara manapun juga, agama manapun juga, dapat mengidap HIV. Jadi HIV
dan AIDS tidak terbatas pada sekelompok orang, kelamin atau jabatan tertentu.
Berikut adalah uraian tentang Penyakit HIV/AIDS.
Ø Apakah HIV/ AIDS itu ?
AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan
kekebalan tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang
mematikan. AIDS
Orang
yang terinfeksi oleh Virus ini tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit
lain karena system kekebalan tubuhnya menurun atau hilangnya daya tahan tubuh
sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi terus secara drastic.
Ø Bagaimana HIV, melemahkan system kekebalan tubuh manusia?
Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh,
terutama adalah sel-sel Limfosit T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana
pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 -nya mati, Virus akan dengan
bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya
tahan tubuh menurun.
Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh,
sehingga kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut Infeksi Oportunistik /
Infeksi Mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh orang tersebut. Bahkan
kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjadi ganas. Kumannya bisa Virus lain,
Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun Mikroorganisme patogen lainnya. Penderita bisa
meninggal karena TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi Jamur, dll.
Bila seseorang
telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam
jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk
darah lainnya. Apabila sedikit darah
atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah
secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan
orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah:
senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk
darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa
terjadi, namun resikonya sangat kecil.
Ø Cara-cara
penularan penyakit HIV/AIDS adalah
sebagai berikut :
1. Penularan lewat senggama :
Pemindahan yang
paling umum dan
paling sering terjadi
ialah melalui senggama,
dimana HIV dipindahkan
melalui cairan sperma
atau cairan vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan
memperbesar kemungkinan penularan. Itulah
sebabnya pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang
cenderung lebih mudah menimbulkan luka, memiliki
kemungkinan lebih besar untuk
tertular HIV.
2.
Penularan
lewat transfusi darah :
Jika darah
yang ditranfusikan telah
terinfeksi oleh HIV , maka virus HIV akan ditularkan kepada
orang yang menerima darah, sehingga orang
itupun akan terinfeksi virus HIV.
Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
3. Penularan lewat jarum suntik :
Model
penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
v
Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
v
Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril,
sering dipakai oleh para pengguna
narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
4.
Penularan
lewat kehamilan :
Jika ibu hamil
yang dalam tubuhnya
terinfeksi HIV , maka HIV dapat
menular ke janin yang
dikandungnya melalui darah dengan melewati plasenta. Risiko penularan Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar
20% - 40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau ibu telah menderita kesakitan AIDS (full blown).
Ø Bagaimana melindungi diri dari penularan AIDS ?
Kita
semua, khususnya remaja harus “melindungi diri “ dari AIDS. Karena
kalau seorang remaja tertular HIV, maka keseluruhan cita-cita dan masa depan
remaja tersebut hancur lebur. Secara
mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, ialah:
1.
[A] :
Abstinence) alias PUASA bagi remaja yang belum menikah. Jangan dekat-dekat
senggama. Jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi, merangsang diri
sendiri sehingga puas (orgasmus) sebenarnya kurang baik. Namun resikonya paling
kecil. Jadi dalam keadaan yang benar-benar tidak kuasa menahan diri dan tidak
mampu berpuasa, onani dapat dijadikan jalan keluar. Asal jangan menjadi kebiasaan. Jangan
terlalu sering.
2.
[B] : Be Faithful alias Setia Pasangan
Hidup bagi mereka
yang sudah menikah. Hanya bersenggama dengan pasangan setianya. Sebagian besar
satu suami dengan satu istri. Dalam keadaan khusus satu suami dengan 2-4 istri,
namun yang penting kesetiaan dari semua fihak, baik istri maupun suami. Di
sinipun, bila suami istri berpisah dalam waktu lama, onani merupakan jalan
keluar sementara yang paling tidak beresiko.
- [C] Condom alias Kondom bagi
mereka yang berada dalam keadaan-keadaan khusus, antara lain ialah para
suami atau remaja yang tidak kuat puasa atau setia (atau onani), dan masih
terdorong melakukan zina. Pemakaian kondom akan melindungi mereka dari
penularan PHS dan AIDS, dan melindungi istri atau pacar mereka dari
penularan penyakit. Bagi para pelacur, patut ditumbuhkan motivasi
memakaikan kondom pada pasangan kencan mereka.
Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan suami-istri di
mana salah satu menderita PHS, juga AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan
untuk mencegah penularan AIDS lebih lanjut kepada pasangannya. Yang penting
dalam pemakaian kondom ialah (sambil dipraktekkan) melindungi keseluruhan penis
dan dipakai sepanjang proses senggama untuk menghindari sentuhan antara penis
dan vagina.
! Tambahan
perlindungan yang sangat penting ialah:
4.
Hindari
transfusi, dengan selalu
berhati-hati. Bila terpaksa ditransfusi, yakinkan bahwa darah
yang ditransfusi adalah
darah yang telah
diperiksa oleh Unit
Kesehatan Transfusi Darah
(UKTD) PMI sebagai darah bebas HIV (juga bebas hepatitis,
malaria dan sifilis).
5.
Hindari
suntik-menyuntik. Sebagian besar
obat sama atau lebih efektif
diminum daripada disuntikkan. Bila terpaksa disuntik, yakinkah jarum dan tabung
suntiknya baru dan belum dipakai untuk orang lain.
6.
Berhati-hatilah
dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K yang baku dan aman.
7.
Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan,
secepatnya periksa ke dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar